Menjelajahi Dunia Kopi Bogor: Dari Petani hingga Konsumen
Sejarah Kopi di Bogor: Warisan yang Bangkit Kembali
Awal Mula Budidaya Kopi
Kopi mulai ditanam di Bogor sejak zaman kolonial Belanda, terutama di dataran tinggi seperti Leuwiliang dan Pamijahan. Kala itu, kopi menjadi salah satu komoditas ekspor utama.
Perkembangan Industri Kopi
Setelah sempat meredup, industri kopi Bogor kembali bangkit berkat dukungan Dinas Pertanian Kabupaten Bogor dan Asosiasi Petani Kopi Indonesia (APKI).
Proses Produksi Kopi Bogor
Penanaman dan Panen
Kopi Bogor ditanam secara organik di ketinggian ideal dan dipanen manual saat buah benar-benar matang.
Metode Pascapanen
- Natural: Proses alami, rasa fruity dan kompleks
- Full Wash: Proses fermentasi air, rasa clean
- Honey: Perpaduan manis dan body tebal
Distribusi dan Pemasaran
Kopi dipasarkan melalui kafe lokal, platform online, dan acara UMKM, termasuk oleh brand seperti Kabar Kopi dan Kopi Puncak.
Keunggulan Kopi Bogor
Kopi Bogor memiliki rasa khas karena ditanam di tanah vulkanik dengan iklim sejuk dan curah hujan tinggi.
Profil Rasa
- Aroma floral dan herbal
- Rasa citrus dan cokelat
- Aftertaste bersih
Pengakuan Nasional
Beberapa kopi Bogor telah bersertifikasi dan masuk ajang Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI).
Profil Petani Kopi Bogor
Pak Ade dari Leuwiliang
Dengan pengalaman lebih dari 15 tahun, Pak Ade memproduksi kopi Arabika yang kini dikenal luas hingga ke Jakarta dan Bandung.
Generasi Petani Muda
Komunitas seperti Kopi Kita Bogor mendorong pertanian regeneratif dan sistem perdagangan adil (fair trade).
Tempat Ngopi Terbaik di Bogor
- Kedaikopi Rora – Sajian kopi lokal dengan metode seduh manual
- Kopi Daong – Kafe di tengah hutan pinus
- Rumah Kopi Ranin – Pelopor kopi single origin
- Kopi Lembur – Kedai kopi warga lokal
Beberapa tempat juga menawarkan pengalaman coffee cupping, tur kebun kopi, dan workshop roasting.